You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Karangsari
Kalurahan Karangsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi Di Yogyakarta

Selamat Datang Di Situs Resmi Pemerintah Desa Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta

Kuat Dalam Bidang Pemberdayaan Perempuan, Desa Karangsari Juara 1 Lomba PHBS Terbaik DIY 2020

Administrator 27 November 2020 Dibaca 1.054 Kali
Kuat Dalam Bidang Pemberdayaan Perempuan, Desa Karangsari Juara 1 Lomba PHBS Terbaik DIY 2020

Sebagai wadah bagi upaya memberdayakan perempuan desa, TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kalurahan Karangsari sangat beruntung, karena didukung oleh karakter warga dan anggotanya yang kuat, kompak, tangguh, dan pekerja keras. Hingga berhasil merebut juara 1 Lomba PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) Desa Terbaik Tingkat DIY tahun 2020.

Kemenkes RI mengartikan Perilaku Hidup Bersih Sehat atau sering disingkat PHBS adalah segala perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran diri sendiri. Ada 10 indikator PHBS tataran rumah tangga yang menjadi penanda, guna mengukur seberapa jauh keluarga disuatu wilayah (Desa, Kabupaten, Provinsi), sadar akan arti pentingnya hidup bersih sehat.

Urusan pemberdayaan perempuan desa? Jangan tanya! Tipikal pekerja keras, kuat, tangguh dan kompak adalah karakter perempuan Desa Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, DIY.

Untuk mencapai kesadaran individu, apalagi kesadaran akan pentingnya perubahan perilaku kesehatan, diperlukan pendekatan yang tepat guna, tepat sasaran. Kontinuitas dalam proses, keterlibatkan semua pihak berkepentingan, menciptakan aktor perubahan lingkup rumah tangga, serta dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang sedia ada, adalah rangkaian upaya terbaik bagi memantik perilaku masyarakat desa dalam ber-PHBS.

Hal tersebut disampaikan Saptariningsih, Jagabaya Kalurahan Karangsari didampingi Sulastri Dasawati, Sekretaris TP PKK Karangsari saat menerima Piagam Penghargaan Juara 1 Lomba PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) Tingkat DIY Tahun 2020, sekaligus mewakili PKK Desa Karangsari menerima anugerah predikat desa terbaik, Juara 2 Lomba Lingkungan Bersih Sehat (LBS) DIY 2020 di Rumah Dinas Bupati Kulon Progo, Jum'at (27/11/2020).

 

Melalui Pemberdayaan Perempuan Antarkan Desa Karangsari Juara 1 PHBS Rumah Tangga 

 

Keberhasilan pendekatan PHBS di desa Karangsari sehingga mendapat anugerah juara lomba PHBS di DIY, tidak dicapai dalam waktu singkat. Hal tersebut tidak terlepas dari peran aktif perempuan desa, baik dalam lingkup keluarga maupun kehidupan bermasyarakat di desa. Melalui berbagai inovasi berbasis pemberdayaan masyarakat, Perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat telah menjangkau keluarga di Karangsari dengan capaian-capaian indikator PHBS yang begitu baik.

Bupati Kulon Progo Drs, Sutedjo dalam sambutannya memberikan ucapan selamat atas prestasi Desa Karangsari menjadi desa terbaik 1 juara Lomba PHBS di kancah DIY. Momentum ini selayaknya dijadikan pengungkit semangat bagi perempuan desa untuk terus berpartisipasi aktif dan mengambil perannya demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

 

Piagam-penghargaan-juara-1-lomba-PHBS-DIY-2020

 

Peran pemberdayaan Dalam 10 indikator PHBS Yang Membawa Desa Karangsari Juara Lomba PHBS

 

1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.

Persalinan di Karangsari yang mencapai angka 100% dilakukan dengan pertolongan tenaga kesehatan menjadi wujud kesadaran masyarakat akan pentingnya akses layanan kesehatan saat bersalin. Hal tersebut turut didukung ketersediaan kendaraan milik pribadi (masyarakat), yang difungsikan sebagai ambulan desa, guna mendekatkan akses layanan kesehatan bagi warga desa dalam proses persalinan.

 

2. Pemberian ASI eksklusif

Edukasi terhadap pentingnya Pemberian ASI eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan di Karangsari dilakukan secara proaktif oleh sejumlah 113 kader kesehatan dan segenap tokoh perempuan desa kepada Ibu menyusui, baik melalui kunjungan langsung maupun memanfaatkan media sosial (WhatsApp Mesenger). Di 12 Posyandu dan ruang-ruang publik yang ada di desa, juga telah tersedia ruang pojok ASI, bagi memastikan setiap Ibu hamil bisa memberikan ASI kepada bayinya dimanapun ia berada.

 

3. Penimbangan balita secara berkala

Karangsari sebagai desa lokus stunting sangat memperhatikan serius kegiatan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita di 12 Posyandu. Setiap bulan melayani sejumlah 500-600 balita yang ada di desa.

Layanan posyandu Karangsari didukung pemberdayaan sejumlah 113 Kader Posyandu aktif dan pendampingan oleh tenaga kesehatan dan gizi Puskesmas Pengasih II. Kesadaran Ibu di Karangsari untuk datang ke Posyandu juga sangat baik, terlihat dari data (D/A) setiap bulannya. Angka stunting di Karangsari juga terus menurun dari tahun sejak ditetapkan sebagai desa lokus pada 2017 dengan prevalensi 24%, menjadi 14% di 2019.

 

4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Pemicuan STBM yang dilakukan sejak 2017 telah meningkatkan kesadaran masyarakat desa Karangsari melaksanakan 5 Pilar STBM. Termasuk Pilar 2 gerakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir yang mulai menjadi kebiasaan warga. Kepemilikan sarana cuci tangan pakai sabun ada di sejumlah 2.809 rumah di Karangsari.

 

5. Menggunakan air bersih

Dukungan berbagai program seperti Pamsimas di Gunung Pentul, Pamdes di Kamal membantu meningkatkan akses air bersih sebagai sarana utama  pemenuhan kebutuhan makan dan minum, Stop BABS, CTPS, dan budaya bersih sehat lainnya. Program-program tersebut bagian dari upaya bagi memastikan setiap warga desa dapat mengakses kebutuhan air bersih dengan lebih mudah.

 

6. Menggunakan jamban sehat

Deklarasi Desa 5 Pilar STBM yang diawali dengan Deklarasi desa ODF pada 2015 telah menuntaskan 100% akses jamban sehat bagi warga Karangsari. Dukungan program jambanisasi dari berbagai sumber dana seperti APBD I, APBD II, APBDes, BKK, Bansos sangat membantu capaian penggunaan jamban sehat di Karangsari. Pada 2020 Karangsari juga dinobatkan sebagai desa stbm terbaik Kulon Progo

 

7. Memberantas jentik nyamuk

Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkala dan mandiri dilakukan oleh keluarga di desa Karangsari. Pemantauan jentik juga dilakukan melalui pemberdayaan sejumlah 68 kader Jumantik yang mendapat pembinaan dari Pemerintah desa dan Puskesmas. Monev PSN dan Pokjanal DBd diselenggarakan secara rutin dengan fasilitasi anggaran Puskesmas dan APBDes Karangsari.

 

8. Konsumsi buah dan sayur

Inovasi Tari Gemayur (Tanam Sendiri, Gemar Makan Sayur) di implementasikan oleh warga Desa Karangsari dengan menanam buah dan sayuran memanfaatkan pekarangan. Kelompok Wanita Tani (KWT) menjadi wadah bagi pemberdayaan wanita tani desa menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produksi buah, sayuran sehingga konsumsi buah dan sayur masyarakat meningkat.

 

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

Pordes (Pekan Olahraga Desa) Karangsari sebagai ajang prestasi berbagai cabang olahraga di desa, telah menumbuhkan minat dan budaya berolahraga masyarakat desa Karangsari. Meningkatnya jumlah sarana olehraga di desa (Lapangan Voli, Badminton, Tenis Meja, dsb) serta persebarannya di seluruh wilayah (12 pedukuhan) yang ada, menjadi tempat bagi warga desa khususnya remaja, sedikitnya 2 jam meninggalkan gadgetnya dan melakukan aktifitas fisik berolah raga setiap hari.

 

10. Tidak merokok dalam ruangan

Kesadaran masyarakat Karangsari terhadap bahaya rokok setiap waktu semakin meningkat. Ditandai dengan meningkatnya jumlah Pedukuhan Kabar (Kawasan Bebas Rokok). Dari 12 Pedukuhan yang ada, kini telah terdapat 8 Pedukuhan yang warganya sepakat tidak merokok dalam ruangan, tidak merokok dalam pertemuan dan menyediakan tempat khusus merokok di tempat-tempat umum dan fasilitas publik.

Menjadi yang terbaik dan mendapat predikat juara 1 lomba PHBS dan terbaik 2 lomba LBS tingkat provinsi (DIY) tentu bukan menjadi tujuan utama dalam gerakan pemberdayaan perempuan desa di Karangsari.

Tetapi hal tersebut selayaknya menjadi pendorong semangat serta menjadi tolok ukur bersama, bagi perempuan desa Karangsari untuk terus berkarya, berinovasi, berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan perubahan, menuju masa depan desa Karangsari yang lebih baik. 

 

Kontributor :

Sugeng Riyanto

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2023 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp1,743,363,971 Rp1,873,569,697
93.05%
Belanja
Rp2,758,756,202 Rp2,983,190,231
92.48%

APBDes 2023 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp105,950,000 Rp194,581,207
54.45%
Hasil Aset Desa
Rp24,946,560 Rp22,473,703
111%
Dana Desa
Rp1,473,021,000 Rp1,473,021,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp139,446,411 Rp183,493,787
76%

APBDes 2023 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,041,477,574 Rp1,178,679,983
88.36%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,237,885,628 Rp1,246,720,824
99.29%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp37,477,000 Rp104,101,224
36%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp290,716,000 Rp296,238,200
98.14%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp151,200,000 Rp157,450,000
96.03%