Demam Berdarah Dengue (DBD) dinilai cukup berbahaya karena pada kondisi tertentu dapat membawa kepada kematian. Penyakit yang disebabkan virus Dengue itu ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes.
Suparmanto, SKM petugas Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Pengasih II menyampaikan hal tersebut di sela-sela diskusi, sesaat setelah mendapati rendahnya Angka Bebas Jentik (ABJ) pada giat pemantauan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Pedukuhan Kopat, Kalurahan Karangsari, Pengasih, Kulon Progo.
Sejumlah 10 personil anggota Tim Pokjanal DBD Kapanewon Pengasih dibantu 9 kader Jumantik yang turun melakukan pemantauan pada hari Jum'at, 3 Juni 2022 tersebut menemukan sejumlah jentik nyamuk di berbagai lokasi. Kebanyakan ditemukan di luar rumah, seperti di pot bunga, kaleng dan ban bekas, tampungan air, tempat minum ternak sapi, dsb.
Dari 58 rumah yang dipantau, didapati hanya sejumlah 45 rumah yang bersih dari jentik nyamuk. Sehingga Angka Bebas Jentik (ABJ) dari hasil monev yang dilakukan adalah sebesar 77,6 %. Hasil itu masih jauh di bawah Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk ABJ, yakni 95 %.
Menanggapi hal tersebut Sugeng Riyanto, Kamituwa Karangsari menghimbau kepada warga masyarakat untuk lebih meningkatkan lagi kewaspadaan terhadap bahaya DBD dengan melakukan PSN di rumah serta lingkungannya masing-masing. Apalagi di wilayah kerja Kalurahan Karangsari, pada bulan Mei 2022 terjadi penularan kasus DBD yang menyebabkan kematian, pungkasnya.
Kontributor :
Sugeng Riyanto