Desa identik dengan ciri masyarakatnya yang masih kental dalam menjaga hubungan sosial, adat, tradisi dan budaya. Pengembangan adat dan tradisi serta budaya desa turut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun budaya itu sendiri.
Dimasa pandemi Covid-19, situasi menuntut warga desa melakukan adaptasi kebiasaan baru, demi memastikan setiap warga desa terhindar dari penularan virus. Di tataran ini konsep adaptasi kebiasaan baru berdepan dengan adat, tradisi, budaya yang telah mengakar dalam kehidupan sosial masyarakat desa. Maka disinalah perlunya sebuah inovasi tradisi-budaya yang menjadi bagian penting dalam konsep pengembangan budaya desa adaptif, utamanya dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru selama pandemi coronavirus disease Covid-19.
Kehidupan Sosial dan Budaya Desa dimasa Pandemi Covid-19
Dalam adaptasi kebiasaan baru di desa, menjaga protokol kesehatan merupakan pengarusutamaan langkah-langkah kesehatan dalam upaya mencegah terjadinya infeksi dan penularan virus Covid-19. Pada prakteknya adaptasi kebiasaan baru akan bersinggungan secara langsung terhadap kehidupan sosial, tatanan adat, tradisi dan budaya serta kehidupan keagamaan masyarakat desa.
Sekurang-kurangnya ada 3 langkah penting yang wajib dilakukan masyarakat dalam rangka usaha memutus rantai penularan virus, sesuai dengan pedoman pencegahan penularan virus Covid-19, yaitu :
- Membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun (CTPS).
- Memakai Masker ketika keluar rumah.
- Menjaga jarak fisik dan sosial.