You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Karangsari
Kalurahan Karangsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi Di Yogyakarta

Selamat Datang Di Situs Resmi Pemerintah Desa Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta

Demo Sistem Informasi Geografis Desa Karangsari dilaksanakan hari ini

Administrator 01 Oktober 2019 Dibaca 1.171 Kali

Selama ini sebagian besar orang hanya mengetahui bahwa peta dapat digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan pengukuran saja, navigasi, atau atlas. Begitu pun dengan Sistem Informasi Geografis (SIG), sebagian orang mungkin masih berpikir bahwa SIG adalah "alat" untuk membuat peta, hal tersebut tidaklah salah, namun sekarang ini kita seharusnya sudah tahu bahwa banyak sekali fungsi-fungsi peta yang jauh lebih banyak dari yang selama ini diketahui.

Sistem informasi berbasis data teks tidak optimal untuk mendapatkan data-data peta real seperti lokasi suatu wilayah, ketinggian daratan, pegunungan, lautan, dan sebagainya. Sistem informasi geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Komponen SIG terdiri dari unsur sistem komputer, pemakai (sumber daya manusia) dan data pengetahuan berbentuk geospatial.

Manusia sebagai pemain utama dalam sistem, tentu saja sangat dipengaruhi oleh berbagai hal yang didapatnya dalam kehidupan. Hal itu membentuk pengetahuan, cara pandang, pengalaman dan tentu saja kehidupannya secara luas. Hal tersebut yang mendorong manusia yang secara alamiah mempunyai rasa ingin tahu dan tidak pernah puas, untuk selalu bisa memecahkan persoalan secara tepat. Lahirlah ilmu-ilmu pengetahuan yang sebegitu banyaknya sekarang ini. Hal ini pulalah yang mempengaruhi dan membentuk proses GIS bisa berjalan sesuai dengan maksud atau tidak. Seperti lahirnya metode-metode (cara), program-program komputer yang disebutkan di atas, dan alat-alat yang diperlukan untuk itu.

Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan. Data geospatial dibedakan menjadi:

  1. Data grafis atau geometris, mempunyai tiga elemen : titik (node), garis (arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan
  2. Data atribut atau data tematik

Sesuai dengan karakter GIS, informasi di sini tentu saja adalah informasi tentang bumi (geografi) dengan segala apa yang ada di bumi.

Informasi sangat dipengaruhi ole h kualitas yang pada akhirnya juga dipengaruhi oleh sumber dari mana dia datang. Banyak sekali sumber yang bisa dijadikan peta dan diproses dalam GIS (tidak hanya berupa peta!). Pengetahuan manusia adalah sumber informasi utama untuk peta, apa yang dia ketahui tentang satu lokasi entah itu apa yang ada di dalamnya, apa yang pernah dia lihat, apa yang pernah dia dengar dan sebagainya adalah hal utama. Hal itu yang mendorong sejauh mana maksud dia dengan itu, kalau dirasa hal tersebut harus akurat maka mungkin akan digambarkan dengan peta yang bagus, jika tidak mungkin cukup dengan gambar-gambar asal di secarik kertas atau ditulis di tanah seperti pada diskusi- diskusi petani di lahan garapannya.

Jika dia ingin menggambarkan seperti kenyataannya dia mungkin akan melakukan pengukuran sesuai dengan apa yang dia ketahui dan pahami atau dengan bantuan orang lain (misal menggunakan kompas, meteran, dsb).

Peta ataupun gambar atau sketsa yang telah ada sebelumnya (mungkin dibuat orang yang terdahulu atau sebelumnya) bisa juga menjadi sumber informasi untuk GIS.

Zaman sekarang ini, pengumpulan informasi geografis dilakukan dengan tidak bersentuhan langsung (mendatangi langsung) lokasi atau obyeknya (remote sensing). Dengan menggunakan satelit dari luar angkasa, bisa didapat informasi tentang geografi secara cepat dan aktual (terbaru) misal dengan satelit ikonos, quickbird, landsat, dll.

Namun ada juga satu alat yang merupakan sumber informasi geografis yaitu GPS, suatu alat yang menggunakan satelit untuk merekam lokasi sesuatu di muka bumi lengkap dengan koordinatnya. Ini yang sekarang paling sering digunakan oleh kebanyakan orang karena menggabungkan kemampuan dua alat sekaligus yaitu kompas dan meteran.

Informasi lain juga bisa bersumber dari sesuatu yang tidak digambarkan atau tidak bisa digambarkan dengan peta tetapi masih bisa digunakan. Misalkan cerita tentang pernah terjadinya suatu bencana alam di lokasi tersebut tetapi tidak jelas lokasi persis di mana (misal satu Desa namun tidak jelas di Pedukuhan mana atau kampung mana), bisa digambarkan dengan peta wilayah desa  yang pernah dapat bencana dan tidak (dibandingkan dengan desa lain – satu level). Ini disebut atribut, contoh ini adalah angka-angka misal jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja dan lain-lain dari satu Desa, Pedukuhan, atau Rukun Tetangga.

Unsur geospatial lain adalah geografis, begitu mendengarnya langsung saja kita ingat pelajaran geografi sewaktu kita sekolah di SD sampai SMA. Hal tersebut tidaklah salah. Geografis dalam GIS berarti sifat dari informasinya yaitu mengenai obyek-obyek atau hal-hal yang ada atau terjadi atau diperkirakan terjadi di muka bumi, tepatnya di suatu lokasi entah itu wilayah yang luas atau kecil, bisa rumah, kampung, desa, kota, hutan, sawah, negara, bahkan dunia, tergantung dari maksud. Geografis atau informasi geografis bisa juga ditandai dengan data-data seperti koordinat.

Obyek informasi geografis secara umum hanya berupa 3 (untuk keperluan peta) yaitu:

  1. Titik (menerangkan lokasi atau tempat sesuatu berada atau terjadi) misal lokasi rumah yang digambarkan dengan titik di tepi
  2. Garis (menerangkan obyek di muka bumi yang memanjang baik nyata maupun tidak) misal jalan, sungai, dan yang tidak nyata seperti batas
  3. Area disebut juga polygon (menerangkan obyek yang berupa luasan dan mempunyai batas seperti RT, Pedukuhan, desa, sawah, hutan, dan

Ketiga hal tersebut kemudian dalam peta juga dibedakan dengan warna-warna agar lebih memberi makna dan ketegasan sehingga terbentuklah informasi pola ruang (spasial) yaitu ruang muka bumi.

Berbagai komponen SIG meliputi data, sumber daya manusia sebagai pelaksana, perangkat lunak, perangkat keras, dan tata cara (prosedural). Komponen- komponen ini, saling terkait satu sama lainnya dalam melakukan pendataan SIG. Sedangkan kemampuan operasional SIG yang utama menyangkut, information retrieval, pemodelan topologis, jaringan (network), overlay, dan luaran (out put).

Menyangkut kegunaan SIG yang banyak dipilih orang terutama di negara-negara maju sebagai tool, untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan kewilayahan dalam sistem pemodelan geospasial yang ditujukan untuk menunjang pengambilan keputusan. di Desa Karangsari kegunaan SIG digunakan untuk mewujudkan Visi dan Misi Kepala Desa yang salah satunya  Mewujudkan  Desa yang Mandiri.

Sehubungan Desa Karangsari sebagai Pilot Project Desa Broadband Internet Terpadu Mandiri maka peranan Sistem Informasi Geografis diterapkan untuk aktivitas digitalisasi  diantaranya seperti lokasi UMKM, Hasil Produksi, Lokasi aset Desa, analisis resiko lingkungan, Penetapan Skala Prioritas Pembanguan Pedukuhan, serta analisa demografi serta pemetaan.

Sehingga SIG bermanfaat tidak hanya untuk pemetaan data wilayah tetapi juga dapat digunakan untuk memajukan aktivitas bisnis masyarakat dan BUMDesa seperti pemasaran,. Sisi lain adalah penerapan yang mudah dan murah akan bermanfaat terutama bagi yang memiliki sumber daya terbatas. Bertambahnya pengguna SIG akan mendorong pengembangan SIG dari bawah, dengan partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan self- survey SIG.

sumber artikel: https://jurnal.likmi.ac.id/Jurnal/11_2006/Peranan_SIG_rini_.pdf

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp1,839,971,335 Rp3,397,973,459
54.15%
Belanja
Rp1,727,256,902 Rp3,473,361,695
49.73%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp711,433 Rp173,375,597
0.41%
Hasil Aset Desa
Rp14,891,360 Rp22,473,703
66.26%
Dana Desa
Rp896,214,600 Rp1,493,691,000
60%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp66,175,487 Rp181,318,854
36.5%
Alokasi Dana Desa
Rp528,376,927 Rp948,614,305
55.7%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp325,000,000 Rp575,000,000
56.52%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp1,900,000 Rp500,000
380%
Bunga Bank
Rp2,451,528 Rp1,000,000
245.15%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp4,250,000 Rp2,000,000
212.5%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp714,145,396 Rp1,237,432,495
57.71%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp858,142,006 Rp1,397,567,100
61.4%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp79,300,500 Rp215,133,800
36.86%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp10,869,000 Rp530,578,300
2.05%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp64,800,000 Rp92,650,000
69.94%