(KIM News) Wereng adalah istilah yang umumnya merujuk kepada sekelompok serangga kecil yang menjadi hama bagi tanaman padi. Wereng biasanya menghisap cairan tumbuhan dari batang dan daun tanaman padi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan bahkan menurunkan hasil panen.
Ada berbagai jenis wereng yang dapat menyerang tanaman padi, termasuk wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nephotettix spp.). Serangan wereng pada tanaman padi dapat mengakibatkan daun menguning, pertumbuhan tanaman terhambat, dan pada tingkat yang lebih parah dapat menyebabkan kematian tanaman.
Pengendalian wereng pada tanaman padi biasanya melibatkan penggunaan insektisida kimia, tetapi juga dapat menggunakan metode-metode organik atau budaya seperti penggunaan predator alami atau perubahan pola tanam. Pengendalian wereng yang efektif sangat penting untuk menjaga produktivitas dan kesehatan tanaman padi.
Mitigasi dan pendampingan terhadap petani merupakan langkah penting dalam mengantisipasi serangan hama wereng dan meminimalkan dampaknya terhadap tanaman padi meskipun di Kapanewon belum terjadi serangan Hama Wereng secara masif seperti di Kapanewon Temon. Maka Babinsa di wilayah Kapanewon Pengasih melakukan pendampingan dan mitigasi di Wilayah Kalurahan dampingan mereka masing-masing tak terkecuali di Wilayah Karangsari.
Banbinsa Kalurahan Karangsari Serka Kismanto menjelaskan Pendampingan Babinsa (Bintara Pembina Desa) ke petani dalam rangka mengantisipasi hama wereng merupakan langkah dalam memastikan keberhasilan panen dan menjaga kestabilan produksi padi. Tujuan pendampingan oleh Babinsa untuk:
-
Penyuluhan dan Edukasi kepada petani tentang cara mengidentifikasi hama wereng, siklus hidupnya, serta dampak serangannya terhadap tanaman padi. Penyuluhan ini juga dapat mencakup teknik pengendalian hama wereng yang efektif.
-
Monitoring Lapangan dapat membantu petani dalam melakukan pemantauan secara langsung di lapangan untuk mendeteksi keberadaan hama wereng sejak dini. Dengan demikian, tindakan pengendalian dapat diambil lebih cepat sebelum serangan wereng menjadi parah.
-
Penggunaan Teknologi untuk memperkenalkan teknologi dan metode pengendalian hama wereng yang baru dan efektif kepada petani, seperti penggunaan insektisida yang tepat, penerapan metode budaya atau organik, dan pemanfaatan perangkat lunak untuk memantau serangan hama.
Selain itu kami para Babinsa juga dapat memfasilitasi kerjasama antara petani, penyuluh pertanian, dan instansi terkait lainnya seperti Dinas Pertanian atau Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk mendapatkan bantuan teknis dan sumber daya yang diperlukan. serta melakukan Pemantauan dan Evaluasi Setelah penerapan langkah-langkah pengendalian, Babinsa dapat membantu petani dalam melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap efektivitasnya. Jika diperlukan, langkah-langkah koreksi dapat diambil untuk meningkatkan hasil pengendalian.
Dengan pendampingan yang aktif dan terlibat dari Babinsa, petani dapat lebih siap menghadapi tantangan hama wereng dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat serangan hama tersebut. tutup Serka Kismanto