Game edukasi dalam kegiatan outbound yang dilaksanakan oleh MI. MAARIF Sendang dilaksanakan Jumat 19 Juli 2019 di Eko Wisata Desa Kedung Gender Josutan Karangsari. outbound ini bertujuan mengembangkan kepencayaan diri , keberanian dan daya kretifitas siswa MI. MA’ARIF SENDANG dijelaskan Kasmad Rifangi M.Pdi selaku Kepala Madrasah.
Maraknya game online maupun offline yang ada dikhawatirkan memberi dampak buruk bagi bagi pelajar apalagi yang seusia mereka yang setingkat sekolah Dasar? Maka kegiatan Outbound ini setidaknya mengurangi ketergantungan siswa dalam penggunaan gadget meski hanya beberapa jam tambah Kasmad Rifangi. Game dalam Outbound yang bersifat Tangible atau nyata. Sehingga permainannya sarat dengan pengajaran kepencayaan diri, keberanian dan daya kretifitas. Siswa dikenalkan pada beberapa hal yang berkaitan dengan Kepercayaan diri dan keberanian yang tentunya dikemas dalam bentuk permainan.
Outbound sendiri menggunakan sistem interaktif. Sehingga para siswa memungkinkan saling respon dua arah yang berwujud kerjasama. Dengan kegiatan Outbound interaktif ini terintegrasi antara kelompok satu dengan yang lain, bahkan antar kelas. Karena kegiatan Outbound ini diikuti dari kelas 2 sampai dengan kelas 6 sehingga siswa dapat saling mengenal.
Ragam Permainan di Outbound
Membahas perihal Outbound tak lengkap rasanya kalau tak membahas permainan yang ada di dalamnya. Outbound yang dilaksanakan menyajikan permainan individu untuk melatih kepemimpinan dan kepercayaan diri, dan permainan kelompok untuk melatih kekompakan dan memupuk rasa Persaudaraan dan kekeluargaan. Beberapa pilihan permainan dirancang menyesuaikan usia dan kelas siswa.
Tingkat kesulitan masing-masing permainan dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa. Dalam hal kegiatan Outbound dapat yang melatih dan meningkatkan kemampuan motorik siswa karena kemasan outbound dikemas selayak kegiatan olah raga.
Manfaat Outbound
Outbound Sebagai game edukasi, ternyata memiliki beberapa manfaat yang dirasakan oleh siswa. Pertama siswa lebih mudah mengenal teman ataupun kakak kelas atau adik kelas tanpa rasa canggung atau malu. Lewat permainan, proses belajar berinteraksi akan terasa jauh lebih menyenangkan. Jangan salah ditingkat sekolah dasar kadang masih ada rasa senior dan yunior menjadi momok menakutkan bagi siswa. Mereka bisa mengatasi hal itu dengan cara yang inovatif serta edukatif.
Selain itu, permainan dalam outbound juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Dalam permainan kata misalnya, siswa harus merangkai kata hingga membentuk sebuah kalimat. Kata yang ada diacak agar siswa bisa menyusun ulang dan menemukan kombinasi yang tepat. Cara sederhana ini mengajarkan siswa bagaimana menyelesaikan masalah tanpa harus panik.
Ketiga, kemampuan visual siswa jauh lebih terlatih. Adanya lingkungan yang masih asri di lingkungan Eko Wisata Desa Kedung Gender menjadi wadah penting bagi siswa mengenali bentuk-bentuk visual yang nyata. Pengenalan di usia mereka menjadikan kemampuan tersebut lebih terasah dan tajam seiring berjalannya waktu. siswa lebih mudah mengenali sesuatu secara visual (penglihatan) daripada audio (pendengaran).
Beberapa permainan di Outbound juga menjadi media analisa bagi siswa. Dengan begitu, mereka bisa mengeksplor kemampuan imajinatif kreatif. Meskipun kita hanya mendengarkan cerita mereka tentang kegiatan Outbound yang mereka alami, setidaknya siswa sudah mampu mengikuti instruksi dengan baik. Dari sekian manfaat yang dirasakan, tak salah kalau Outbound memasukkan game edukasi sebagai sarana pembelajaran di luar Ruang Kelas. (DN)