Kangsri News(7/10). Tim Nglarak Blarak Desa Karangsari berhasil menjadi Juara 1 Tingkat Kecamatan Pengasih sehingga maju mewakili kecamatan Pengasih untuk bertanding dalam Lomba Nglarak Blarak Tingkat Kabupaten Kulon Progo yang rencananya digelar Sabtu 12/10/2019 mendatang.
Tim Nglarak Blarak Karangsari Berhasil mengalahkan Tim Nglarak Blarak Kedungsari dalam lomba Ngalarak Blarak se Kecamatan Pengasih padaMinggu 6/10/2019 dilapangan Ngrimpung, Serang, Sendangsari. Tim Karangsari yang berasal dari Sub Unit Karangtaruna Wukirsari dari Pedukuhan Suruhan. Bertindak selaku Official Tim Sugeng Riyanto dan Saptariningsing yang merupakan Kasi Kesra dan Kasi Pemerintahan Desa Karangsari serta Nanang Sugiarto selaku Dukuh Suruhan.
Tim yang mewakili Desa Karangsari sudah berlatih sejak beberapa Minggu yang lalu, bahkan Tim ini tahun lalu juga mewakili Desa Karangsari dalam lomba Nglarak Blarak Tahun 2018, namun Dewi Fortuna waktu itu belum berpihak sehingga belum beruntung, baru tahun ini Tim Nglarak Blarak Desa Karangsari berhasil meraih Juara 1 tingkat Kecamatan Pengasih.
Ngalarak Blarak yang merupakan Budaya Permainan asli Kulon Progo yang digelar di kecamatan Pengasih cukup menyita perhatian dari warga masyarakat terutama pendukung dari 7 Desa yang berlomba, bahkan dari luar kecamatan Pengasih ikut meyaksikan beberapa penonton yang menyaksikan lomba ada yang dari Tayuban Panjatan.
Gelaran Budaya Permainan ini mampu memberikan hiburan yang menarik bagi masyarakat setidaknya masyarakat dapat melestarikan Budaya permainan ini dengan mengemas permainan ini secara menarik, sehingga gelaran Budaya Permainan ini menjadi kalender resmi event yang ada di Kulon Progo untuk mendatangkan wisatawan di bumi Menoreh.
Nglarak Blarak hanyalah satu diantara beberapa Budaya Permainan Tradisional yang ada dimasyarakat yang saat ini jarang dimainkan. Gobak Sodor dan Kasti contohnya saat ini jarang dimainkan oleh masyarakat terutama anak-anak atau remaja. Era tahun 90-2000 an di pedesaan saat itu masih banyak dijumpai anak-anak atau remaja sore hari selepas Ashar sampai maghrib memainkan permainan tersebut. Bahkan Gatheng dulu dimainkan saat jam istirahat sekolah. Apakah permainan tradisonal itu akan hilang ditelan Zaman sebaiknya tidak. Karena Budaya adalah ciri Khas sebuah Bangsa yang berdaulat. Indonesia selain Harus Berdaulat ekonominya, Pangannya tentu juga harus berdaulat Budayanya.(Dnt)