Di tengah minimnya minat masyarakat untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi diri melalui jalur pemberdayaan pendidikan informal, PKBM Ngudi Ilmu yang beralamat di Pedukuhan Gunung Pentul, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, eksistensinya seakan tidak pernah kendor, bahkan terus mengukir prestasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kamituwa Karangsari dalam kegitaan Rapat Koordinasi Penyelenggataan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Pendopo Kapanewon Pengasih, Selasa (27/10/2020)
Panewu Anom Pengasih, Untung Waluyo, M.SI dalam sambutannya menyampaikan bahwa, sebenarnya sangat banyak manfaat yang diperoleh dari penyelenggaraan PKBM. Sesuai dengan tujuan utama terbentuknya PKBM itu sendiri, adalah sebagai upaya meningkatkan hak akses pendidikan bagi warga masyarakat, khususnya lagi bagi warga masyarakat yang tidak memiliki kesempatan mengenyam pendidikan di sekolah umum.
"Selain itu, PKBM juga berfungsi sebagai tempat saling bertukar informasi, pengalaman, serta keterampilan bagi warga masyarakat. PKBM juga bermanfaat untuk menggali potensi dalam upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat di bidang Pendidikan, Ekonomi, Sosial, dan Budaya", Pungkasnya.
Sementara itu, PKBM Ngudi Ilmu Desa Karangsari merupakan salah satu lembaga pendidikan informal yang paling eksis. Bersama PKBM di desa-desa yang lain di wilayah Kapanewon Pengasih, seperti PKBM di Desa Pengasih, Sidomulyo, dan juga PKBM Desa Kedungsari.
Dikonfirmasi terpisah, Pengelola PKBM Ngudi Ilmu, Gunung Pentul, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo R Sarwanto Hadi mengungkapkan jumlah siswa didik PKBM Ngudi Ilmu saat ini berjumlah 63 orang sedang menyelesaikan jenjang pendidikan Kejar Paket-C, sementara sejumlah 15 siswa yang lain sedang menyelesaikan pendidikan Kejar Paket-B.
Ia menambahkan, sebenarnya eksistensi PKBM Ngudi Ilmu sebagai lembaga pendidikan informal, sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan fakta bahwa hampir seluruh siswa lulusan PKBM Ngudi Ilmu saat ini memiliki pekerjaan. Bahkan bisa dibilang berprestasi karena diantara lulusan PKBM Ngudi Ilmu ada yang berhasil menjadi PNS, Kepala Desa, Perangkat Desa, Dukuh, satpam dan berbagai profesi pekerjaan lainnya.
Hanya saja, pada situasi pandemi Coronavirus Desease Covid-19 saat ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui media daring pada setiap hari Jum'at, Sabtu dan Minggu.
Bahkan menurutnya, keberadaan dan eksistensi PKBM Ngudi Ilmu cukup membanggakan, karena beberapa prestasi pernah diraih oleh PKBM Ngudi Ilmu Karangsari, diantaranya adalah :
- Juara 1 Pengelolaan PKBM terbaik tingkat DIY tahun 2016.
- Juara 1 Tutor Bahasa Inggris Kabupaten Kulon Progo tahun 2017.
- Juara 1 Penyelenggaraan PKBM Berperspektif Gender tahun 2018. Serta berbagai prestasi lainnya juga pernah diraih.
R. Sarwanta Hadi juga mengungkapkan dibalik prestasi yang membanggakan tersebut, sesungguhnya terdapat berbagai kendala dalam penyelenggaraan PKBM Ngudi Ilmu, Yaitu :
Kendala PKBM :
- Keterbatasan Relawan tenaga pendidik.
- Minimnya kontribusi dan dukungan berbagai pihak.
- Sarana Prasarana
- Cara Pandang Terhadap pendidikan.
- Sulit mengkoordinasikan program.
"Oleh yang demikian, agar keberadaan dan eksistensi PKBM Ngudi Ilmu dengan penyelenggaraannya dapat berjalan lebih optimal, sehingga memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, Ia berharap pada perhatian dan dukungan serta peran berbagai pihak. Khusunya perhatian dari pemerintah desa", pungkasnya.