27 Tahun bukanlah waktu yang singkat. Tetapi hampir separuh usia rata-rata kehidupan manusia hari ini. Itulah waktu yang telah dihabiskan seorang H Subandiyo dalam pengabdiannya sebagai seorang Pamomong bagi warga masyarakat, khusunya bagi warga di Pedukuhan Blumbang, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
Serasa masih jelas terngiang ditelinganya, dan tergambar dengan nyata di pelupuk matanya. Tatkala pertama kali melafalkan sumpah janji setia, tepat di hadapan Camat Pengasih, H Sumargono berdiri. Pada pagi Jum'at Pahing, tanggal 28, bulan Mei, Tahun 1993 di Pendopo Kecamatan Pengasih, waktu itu.
Subandiyo, Dukuh Blumbang Hasil Mekanisme Ujian Tertulis dan Wawancara
Teringat pula sewaktu berhasil menyelesaikan soal-soal ujian tertulis dengan hasil terbaik, serta mampu menyelesaikan ujian wawancara. Bersama seorang lagi peserta yang lain, bernama Mulyono yang dikemudian hari beliau menjadi seorang Kepala Sekolah di salah satu Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Kulon Progo.
Walau kini sudah tak mampu tergambar secara nyata di dalam jiwa. Ketika rasa bangga, sukacita, dan bahagia menyelubungi hati kala itu. Tatkala segalanya harus terbias oleh beban dan tanggung jawab besar yang harus dipikul dalam pengabdian dirinya kepada masyarakat.
Usianya terbilang sudah tidak terlalu muda (37 tahun), ketika seorang Subandiyo mulai meniti perjalanan panjang nan terjal, memikul beban besar dipundaknya, mengemban amanah Pamong desa sebagai Dukuh Blumbang.
Dinamika Sejarah Penyelenggaraan Pemerintahan Desa | Perjalanan Subandiyo Memimpin Pedukuhan Blumbang
Menghadapi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan seperti kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, dan juga ketidakberpihakan sosial yang menjadi potret Pedukuhan Blumbang pada khususnya, serta potret negara Indonesia 27 tahun silam pada umumnya. Subandiyo selalu berupaya hadir disetiap persoalan, demi mencari solusi terbaik bagi warganya.
5 Tahun menjalani kehidupan sebagai dukuh di bawah dominasi kekuasaan orde baru, sampailah pada era reformasi yang turut memberi dampak kepada perubaha dan dinamika penyelenggaraan pemerintahan desa. Subandiyo terus berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan dinamika sosial, ekonomi, politik dan pemerintahan desa yang turut diwarnai oleh gerakan reformasi.
Tak terasa genap 27 tahun sudah, waktu yang dilaluinya. H Subandiyo telah sampai pada penghujung destinasi, dalam perjalanannya sebagai seorang pamong desa Karangsari, Dukuh Blumbang.
Tepat diusianya yang mencecah 64 tahun, pada tanggal 12 November 2020, H Subandiyo telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, selamat, dan sentosa. Subandiyo berhasil melewati berbagai tantangan, persoalan dan dinamika penyelenggaraan pemerintah desa yang selalu tak mudah, dari zaman ke zaman.
"Selamat Purna Tugas H Subandiyo! Jasamu, Dedikasimu, Pengorbananmu, Perjuanganmu akan terus terkenang. Tertulis dalam guratan tinta emas, sejarah kepemimpinan Pedukuhan Blumbang. Mewarnai Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Karangsari'.
"Semoga segala yang telah didedikasikan H Subandiyo selama menjabat Dukuh Blumbang, menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan kemuliaan dari Alloh SWT, Aamiin..!"