Keberlangsungan pembangunan desa, selain ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, juga perlu menerapkan konsep pengelolaan pembangunan berkelanjutan, berwawasan lingkungan.
Sehingga distribusi kesejahteraan hasil pembangunan diharapkan tidak hanya bisa dirasakan oleh generasi sekarang saja, tetapi juga bisa dinikmati oleh anak cucu dan generasi desa yang akan datang.
Kegiatan Inovasi Bank Sampah 'Nabuh Gamelan' yang sedang dikembangkan oleh kelompok Bank Sampah Beringin, Pedukuhan Ringin Ardi, Desa Karangsari menjadi contoh upaya penerapan konsep Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan (Sustainable Development)
Silakan baca : Membangun Kesehatan Lingkungan Desa Dengan Nabuh Gamelan
Sosialisasi Inovasi Bank Sampah Beringin Ringin Ardi
Keterkaitan konsep pembangunan berkelanjutan dengan inovasi yang dikembangkan di Bank Sampah Beringin, disampaikan oleh Sanitarian Puskesmas Pengasih 2, Suparmanto, S.KM dalam kegiatan Sosialisasi Inovasi Nabuh Gamelan kepada nasabah yang akan mengakses kredit di Bank Sampah Beringin.
Sosialisasi Inovasi Nabuh Gamelan Bank Sampah Beringin diselenggarakan di Balai Pedukuhan Ringin Ardi, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Jum'at (30/10/2020).
Diakhir acara sosialisasi, tercatat 7 orang nasabah mengajukan Paket Kredit Saron, yaitu kredit pengadaan Sarana Pembuangan Air limbah menggunakan paralon dan buis beton.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rangka inovasi, Bank Sampah Beringin sudah menyiapkan beberapa paket kredit bagi nasabahnya.
Ia berharap, ketersediaan berbagai paket kredit di Bank Sampah Beringin, pada waktunya akan dapat diakses oleh seluruh nasabah sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan 5 pilar STBM.
Baca : Paket Kredit 'Gamelan' | Inovasi Bank Sampah Beringin Ringin Ardi
Manfaat Inovasi Bank Sampah Bagi Pembangunan Desa
Dukuh Ringin Ardi, Agus Dwi Iswanto bersama Sugeng Riyanto, mewakili Pemerintah Kalurahan Karangsari dalam pertemuan tersebut mengucapkan terimakasih atas inisiasi dan respon terhadap Inovasi Nabuh Gamelan di Bank Sampah Beringin yang mendapat fasilitasi program, dari UPTD Puskesmas Pengasih 2.
Ia menilai, kegiatan inovasi di Bank Sampah Beringin dapat memberi manfaat yang luas bagi masyarakat. Kegiatan tersebut juga sangat bersesuaian dengan arah kebijakan pembangunan Desa Karangsari yang mengarah pada pencapaian 18 butir SDGs Desa yang dirilis oleh Kementrian Desa.
Khusunya pencapaian Butir ke-3 SDGs Desa, yakni Desa sehat dan sejahtera, Butir ke-5 Desa layak air bersih dan sanitasi, Butir ke-12 Konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan, Butir ke-15 Desa peduli lingkungan darat, serta Butir ke-18 SDGs Desa yaitu Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
Baca juga : 18 Butir SDGs Desa
Integrasi Lintas Program Dalam Inovasi Nabuh Gamelan
Tidak hanya soal kesehatan lingkungan, 'Inovasi Nabuh Gamelan di Bank Sampah Beringin' juga terintegrasi dengan berbagai layanan dan program kesehatan lainnya yang diampu oleh UPTD Puskesmas Pengasih II. Diantaranya adalah terkait Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular serta Upaya Kesehatan Kerja.
Hal tersebut disampaikan oleh Sarmini, S.KM petugas kesehatan Puskesmas Pengasih II yang pada kesempatan tersebut turut memberikan penyuluhan tentang pentingnya bagi masyarakat memperhatikan faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja, khususnya bagi pengurus dan pengelola Bank Sampah.
Untuk itu, dalam pelaksanaan inovasi Nabuh Gamelan ini, pihaknya akan melakukan screening kesehatan secara berkala kepada seluruh pengurus Bank Sampah Beringin, sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini terhadap faktor resiko Penyakit Akibat Hubungan Kerja.
Selain itu bagi 30 nasabah yang saat ini telah terdaftar di Bank Sampah Beringin, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan Posbindu Penyakit Tidak Menular / Posbindu PTM. (Sg/R)