You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Karangsari
Kalurahan Karangsari

Kap. Pengasih, Kab. Kulon Progo, Provinsi Di Yogyakarta

Selamat Datang Di Situs Resmi Pemerintah Desa Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta

Waspada Demam Berdarah Dengue | ABJ Hanya 52,12% ??

ARI WIBOWO 08 November 2022 Dibaca 1.548 Kali
Waspada Demam Berdarah Dengue | ABJ Hanya 52,12% ??

Kalurahan Karangsari yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pengasih II ditetapkan sebagai daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) merujuk kepada catatan kasus yang berturut-turut selalu terjadi sejak 2 tahun kebelakangan. 

Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti melalui berbagai intervensi. Diantaranya dengan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Monev PSN) yang diselenggarakan di Padukuhan Dukuh, Kalurahan Karangsari. Hasilnya cukup mengejutkan karena didapati prosentase Angka Bebas Jentik (ABJ) hanya mencapai 52,12 %.

Suparmanto, SKM tenaga kesehatan Puskesmas Pengasih II turut menyampaikan hal tersebut di Kediaman Dukuh Sugiyanta, Selasa (8 November 2022) sesaat setelah melakukan kunjungan rumah-rumah bersama anggota Tim Monev Pokjanal DBD Kapanewon Pengasih. 

Dari sejumlah 92 rumah di 7 wilayah RT se Padukuhan Dukuh yang dikunjungi, ditemukan jentik nyamuk di sejumlah 48 rumah, dengan 44 diantaranya ditemukan di area luar rumah. Sedangkan 4 jentik lainnya ditemukan di dalam rumah.

"Ini menjadi Alarm bagi warga karena hasilnya masih jauh dari target Angka Bebas Jentik (ABJ) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI yakni sebesar 95 %. Artinya, dalam kondisi yang demikian (ABJ rendah - red) tingkat potensi penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah masyarakat saat ini sangatlah tinggi", imbuhnya. 

Dukuh Padukuhan Dukuh, Sugiyanta menanggapi hasil Monev tersebut dengan mengajak seluruh warga di Padukuhan Dukuh khususnya, serta warga Kalurahan Karangsari pada umumnya untuk lebih peduli dan meningkatkan lagi kesadaran setiap individu terhadap bahaya penyakit Demam Berdarah. Apalagi di awal tahun 2022 di wilayah Padukuhan Dukuh terdapat kasus kematian yang diduga kuat terkait serangan Demam Berdarah Dengue (DBD)", terangnya.

Dari kegiatan Monev tersebut didapati sebagian besar jentik nyamuk ditemukan di luar rumah. Diantarnya di bekas-bekas sampah, bekas ember cat, tempurung kelapa, bekas tampungan air, pot bunga, bekas minuman hewan ternak, pengasah-asahan pisau dan sabit, di selokan yang terbuat dari cor semen dengan aliran mampat, dsb. 

Sebagaimana diketahui nyamuk Aedes yang berperan menjadi Carrier bagi virus Dengue tersebut bertelur dan berkembangbiak di takungan air yang bersih. Bukan di dalam air yang menggenang di tanah, seperti comberan, blumbangan, dsb. Sehingga jentik nyamuk sebagaimana ditemukan di tempat-tempat tesebut (bekas-bekas sampah) di atas sangat berpotensi menyebarkan virus Dengue penyebab Demam Berdarah.

Faktor cuaca dan musim penghujan seperti saat ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi setiap individu untuk lebih memperhatikan lagi keberadaan sampah bekas-bekas di seputaran rumah yang potensial tergenangi oleh air hujan. Sedangkan sebagian jentik nyamuk lainnya ditemukan di dalam rumah, seperti di bekas tampungan air dispenser, tampungan buangan air kulkas, dsb.

Tiada upaya paling efektif untuk mencegah penularan Penyakit Demam Berdarah kecuali dengan melaksanakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang seyogyanya dilaksanakan oleh seluruh keluarga, di rumah dan lingkungan masing-masing, sekurang-kurangnya seminggu sekali. Sehingga harapannya dengan melakukan PSN secara rutin, dapat mencegah penularan penyakit mematikan, khususnya Demam Berdarah Dengue. (S/G)

 

Kontributor

Sugeng Riyanto

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp1,839,971,335 Rp3,397,973,459
54.15%
Belanja
Rp1,058,057,639 Rp3,473,361,695
30.46%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp711,433 Rp173,375,597
0.41%
Hasil Aset Desa
Rp14,891,360 Rp22,473,703
66.26%
Dana Desa
Rp896,214,600 Rp1,493,691,000
60%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp66,175,487 Rp181,318,854
36.5%
Alokasi Dana Desa
Rp528,376,927 Rp948,614,305
55.7%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp325,000,000 Rp575,000,000
56.52%
Koreksi Kesalahan Belanja Tahun-tahun Sebelumnya
Rp1,900,000 Rp500,000
380%
Bunga Bank
Rp2,451,528 Rp1,000,000
245.15%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp4,250,000 Rp2,000,000
212.5%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp563,474,717 Rp1,237,432,495
45.54%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp369,002,422 Rp1,397,567,100
26.4%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp78,600,500 Rp215,133,800
36.54%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp3,780,000 Rp530,578,300
0.71%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp43,200,000 Rp92,650,000
46.63%