Karangsari (21/10/2020) Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, menempatkan aspek pembangunan sumber daya manusia (berkarakter religius) pada posisi yang sangat penting.
Dalam bait lagu kebangsaan Indonesia Raya yang berbunyi "Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya" terkandung filosofi yang mengedepankan pembangunan mental spiritual, baru kemudian diikuti pembangunan fisik (Badan).
Paradigma pembangunan tersebut sangatlah bersesuaian dengan karakter santri, yang lebih mengedepankan akhlak dan moralitas. Santri merupakan sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren. (Wikipedia)
Peran Pendidikan Pesantren Dalam Pembangunan Desa Berkarakter Religius
Pendidikan pesantren tidak lagi diragukan, justru dipandang mampu melahirkan generasi-generasi cerdas, tidak hanya segi intelektualitas tetapi juga spiritualitas yang kuat dan berkarakter religius.
Metode pendidikan pesantren terus bertarnsformasi, dan terintegrasi dengan pendidikan umum. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu keagamaan semata.
Pengembangan ilmu umum di pesantren telah mencetak santri-santri berkarakter, juga santri yang tanggap akan kalam kauliah serta kalam kauniah, sehingga saat santri (kalong) telah menamatkan pendidikannya di pesantren, kemudian kembali ke desa serta menyatu kembali dengan masyarakat, santri mampu mengambil peran penting dalam proses pembangunan di desa.
Kepercayaan masyarakat desa Karangsari terhadap metode pendidikan pesantren, dari waktu-kewaktu terus meningkat.
Kamituwa Kalurahan Karangsari Sugeng Riyanto mengungkapkan, dalam 2 tahun kebelakangan ini minat orang tua maupun anak di Karangsari, untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren mengalami peningkatan signifikan. Baik untuk belajar di pondok pesantren tradisional/salaf, maupun bersekolah di pesantren modern.
Ia menambahkan, metode pendidikan pesantren yang lebih menekankan aspek moralitas kepada anak didik, telah meyakinkan sebagian orang tua di desa.
Metode pendidikan pesantren diyakini dapat membentengi anak dari ancaman degradasi moral, akibat dampak perkembangan budaya dan derasnya arus informasi/teknologi.
Figur teladan seorang Kyai dan atau pengasuh di pesantren, menjadi panutan santri dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.
Kehilangan figur yang bisa diteladani dalam kehidupan, diduga turut menjadi penyebab merosotnya kualitas moral generasi sekarang.
Di desa, santri tidak hanya berperan dalam menjaga keseimbangan sosial, budaya, dan moral masyarakat. Dari sisi pembangunan ekonomi desa, santri yang telah kembali dari pendidikan pesantren, kemudian banyak yang menekuni dunia wira usaha.
Ada yang menjadi pedagang, pengrajin, dan tidak sedikit yang sukses menekuni dunia usaha seperti perbengkelan, properti dan lain sebagainya.
Santri yang ditempa oleh metode pendidikan pesantren, membentuk karakternya yang ulet, mentalitas yang kuat, daya juang tinggi, tidak mudah menyerah, menekankan kesederhanaan hidup, serta selalu tawakal dalam menjalankan usaha. Hal itu menjadi faktor pendorong bagi santri menggapai kesuksesan.
Figur santri yang amanah dan lebih menjaga kejujuran, menjadi nilai plus dalam mengembangkan wira usaha di desa.
Peringatan Hari Santri Apresiasi dan Pengakuan Pemerintah Terhadap Peran Santri Dalam Perjuangan dan Pembangunan
Hari Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober sebagai bentuk apresiasi Pemerintah terhadap peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hari santri juga merupakan wujud pengakuan pemerintah terhadap khidmah santri dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan.
Pemerintah Desa Karangsari dalam hal ini, juga turut mengucapkan Selamat Hari Santri tahun 2020, semoga dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenyam pendidikan di pesantren, menjadi faktor pendukung bagi kemajuan pembangunan sumber daya manusia di desa.
Peran santri terus ditagih bagi mendukung kemajuan desa. Segala potensi sosial, budaya, keagamaan, dan ekonomi lokal desa, diharapkan dapat mendukung peran santri dalam mewujudkan Desa Karangsari menjadi desa maju dan berkarakter religius.
Dalam situasi krisis kesehatan, akibat pandemi coronavirus disease Covid-19, Hari Santri tahun 2020 diperingati dengan penuh kesederhanaan.
Dengan munajat, mengharap barokah doa para Kyai serta dukungan kaum santri, dengan terus berikhtiar menerapkan langkah-langkah pencegahan penularan virus covid-19 sebagaimana dianjurkan pemerintah, semoga pandemi akan segera berlalu. (S-G_10/2020)