Karangsari News (8/11/2019) Anggota Komisi C DPRD DIY Lilik Syaiful Ahmad, S.P menggelar reses guna menjaring aspirasi di wilayah konstituennya Desa Karangsari. Ba'da sholat Jum'at pendopo balai desa Karangsari terlihat penuh dengan kehadiran ratusan warga yang terlihat antusias berdialog dengan wakil mereka.
Dalam sambutannya, Mujirin Kepala Desa Karangsari menyambut baik acara yang digelar oleh politisi Partai Golongan Karya tersebut di wilayah kerjanya. Mengaku banyak usulan warga masuk dalam perencanaan desa terjaring melalui musdus, musrengbangdus, musdes, yang menjadi kewenangan Pemerintah DIY, orang nomor satu di Karangsari tersebut berharap banyak pada Lilik Syaiful Ahmad bisa mengawal aspirasi warga desa Karangsari.
Sesi dialog pun tidak disia-siakan oleh warga yang hadir. Antusiasme tampak dari banyaknya warga yang tunjuk jari saat moderator memberi kesempatan audiens menyampaikan uneg-uneg mereka. Lilik yang baru pertama kali berhasil menjadi anggota dewan setelah 2 kali gagal dalam pencalegan itu pun tampak mendengarkan dengan penuh seksama keluhan maupun usulan warga.
Ketua LPMD Desa Karangsari Muhammad Umar Maksum, SH menyampaikan gagasan perlunya mengembalikan budaya warga desa yang dahulu selalu membuat sistem resapan air di pekarangannya. Dia memandang masalah kekeringan dan sulitnya sumber air di wilayah desa karangsari perlu upaya penanganan serius. Diantara upaya yang diusulkan adalah program padat karya pembuatan resapan air.
Kondisi sebagian besar tanah pekarangan di Karangsari yang terbiar sangat berpotensi menjadi sarana penyimpan air jika dikelola dengan baik. Saat ini prosentase air yang terserap ke dalam tanah sangat kecil karena permukaannya yang cenderung padat dan keras. Dahulu warga desa rajin mencangkul dan membuat galian-galian untuk menampung air di sepanjang pekarangan mereka. Sehingga air meresap dan tersimpan dalam tanah. Namun kecilnya nilai ekonomi yang didapat dari pengolahan pekarangan, membuat sebagian besar warga meninggalkan pekarangannya dan beralih ke profesi yang lebih menjanjikan seperti berdagang, tukang bangunan, industri rumah tangga dan sebagainya.
Berbagai usulan kegiatan dari warga pun cukup beragam. Seperti pengembangan olahraga, budaya, usaha pertanian, pengelolaan wisata desa dan sebagainya. Seperti yang disampaikan Suyamti, kader kesehatan desa dari pedukuhan Ringin Ardi yang turut menyampaikan aspirasinya. Sebagai desa lokus stunting Desa Karangsari telah melakukan berbagai upaya melalui intervensi baik spesifik maupun intervensi sensitif.
Suyamti menambahkan dalam rangka mendukung upaya penanganan stunting tersebut, warga pun turut proaktif melakukan berbagai kegiatan. Salah satu upayanya adalah dengan menjaga kesehatan lingkungan. Saat ini di Pedukuhan Ringin Ardi telah terbentuk Bank Sampah yang menampung sampah rumah tangga yang telah dilakukan pemilahan oleh warga.
Beberapa kendala ditemui kelompoknya seperti tidak adanya sarana angkutan sampah, bangunan penyimpan sampah, peralatan operasional dan sebagainya. Ia berharap kendala tersebut dapat teratasi melalui program kegiatan yang dianggarkan dari APBD DIY yang cukup besar itu.
Lilik Syaiful Ahmad, S.P pun membagikan kertas aspirasi kepada audiens untuk menampung usulan dan keluh kesah serta harapan konstituennya untuk kemudian akan ditindaklanjuti. Pertemuan berakhir pukul 16.00 WIB.